AkurasiNTB, Mataram -- Rektor Universitas Mataram (Unram), Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr. St., Ph.D., menyampaikan program yang sedang direncanakan untuk meningkatkan indikator kinerja utama Unram dan mencapai visi Unram menjadi universitas berbasis riset dan berdaya saing internasional di Gedung Dome, Rabu, 27 April 2022.
Prof. Bambang memaparkan programnya ke depan di hadapan peserta Sosialisasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan UTBK-SBMPTN tahun 2022 yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan, Dosen, Pegawai, Penanggung Jawab Lapangan (PJL), Wakil Penanggung Jawab Lapangan (WPJL), dan Pengawas Pelaksanaan UTBK-SBMPTN Unram tahun 2022.
“Kita akan membuka program fast track (program percepatan-red). Program fast track ini merupakan program di mana mahasiswa S1 ketika berada di semester 7 dia bisa mengambil magister di Unram untuk semester 1-nya. Begitu dia masuk semester 8, dia mengambil semester 2 di magister. Program fast track ini akan mempercepat studi mahasiswa karena ketika mahasiswa mengambil semester 1 atau 2 di magister, mahasiswa tersebut sudah lulus sarjana. Program ini ditujukan untuk memberikan mahasiswa kesempatan melanjutkan studi magister,” terang Prof. Bambang.
Program lainnya yang disebut Prof. Bambang adalah Program Kelas Internasional untuk memenuhi visi dan misi Unram. Kelas internasional ini direncanakan agar Unram memiliki program Join Degree atau Program Gelar Bersama dan Double Degree atau Program Gelar Ganda. Melalui program kelas internasional, Prof. Bambang berharap bisa menerapkan program 3 in 1 di mana terdapat 1 dosen pengajar, 1 dosen dari world class (dosen asing-red), dan 1 dosen dari praktisi untuk mengajar di Unram.
Disampaikan pula program utama yang dicanangkan Guru Besar Fakultas Pertanian itu, yakni program pendidikan dokter gratis bagi yang tidak mampu.
“Untuk pendaftaran melalui jalur tidak mampu, pendaftarannya gratis, Uang Kuliah Tunggal (UKT)-nya juga gratis, semuanya gratis. Kita buatkan kuota, berapa kuotanya? Ini yang nanti akan kita bicarakan. Yang sudah disanggupi adalah program Pendidikan Dokter. Untuk program studi yang lainnya kita masih menunggu kesepakatan dari para dekan,” tutur Prof. Bambang.
Ia berharap dengan adanya program pendidikan dokter gratis bagi orang tidak mampu, akan memutus rantai kemiskinan.
“Kalau kita belajar dari kemiskinan, pendidikannya rendah, nanti dia akan mendapatkan pekerjaan yang tidak layak, pendapatannya rendah, kembali lagi ke anak-cucunya pendidikanya rendah. Terus begitu siklusnya dan tidak akan terputus. Melalui program inilah kita beri orang tidak mampu kesempatan untuk menjadi dokter, menjadi arsitek, dan yang lainnya,” ujar Rektor Unram.
Beberapa program lainnya yang juga disebutkan antara lain Unit Pelayanan Bahasa Inggris gratis di setiap fakutas, dan fasilitas untuk mengakses jurnal internasional bereputasi bagi dosen dan mahasiswa. (red)