Sumbawa Barat -- Potensi bencana kebakaran bisa kapan saja terjadi di ‘Tanah Pariri Lema Bariri’. Tahun ini saja hingga bulan Juni 2022, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Sumbawa Barat (DPKP KSB) mencatat ada tujuh lokasi bencana kebakaran rumah/bangunan.
Untuk meminimalisir bencana kebakaran agar tidak meluas hingga adanya kerugian dan korban jiwa, DPKP KSB sedang berproses dalam membentuk Relawan Pemadam Kebakaran (RedKar) di seluruh desa yang berada di 8 Kecamatan.
“Alhamdulillah hingga saat ini, seluruh desa di 2 kecamatan, yakni kecamatan Poto Tano dan Seteluk telah rampung kami bentuk. Pembentukan RedKar sendiri mengacu Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 364.1-306 Tahun 2020,” kata H. Hamzah selaku Kepala DPKP KSB saat diwawancarai media diruang kerjanya, Selasa (14/06/2022).
Ia menjelaskan, bahwa nantinya anggota RedKar merupakan perwakilan warga di tiap desa. Mereka memiliki tugas untuk menanggulangi kebakaran serta menginventalisir kebakaran. Sehingga ketika terjadi kebakaran ditempatnya berada, mereka bisa melakukan penanganan awal sebelum petugas DPKP datang.
“Kehadiran RedKar nantinya dirasa sangat penting karena mereka akan menjadi garda terdepan untuk menanggulangi kebakaran di desanya masing-masing,” ujar Mantan Kasat PolPP KSB tersebut.
Selain melakukan pembentukan Redkar, H. Hamzah juga menjelaskan, bahwa pihaknya telah membuat pos siaga bencana Kebakaran di Tiga titik lokasi, di antaranya Kecamatan Brang Rea, Kecamatan Poto Tano, dan Kecamatan Taliwang. Meskipun hanya tiga Pos penjagaan pihak Damkar selalu berupaya untuk siaga 24 Jam.
“Namun, jika memang sesuatu yang tidak diinginkan seperti musibah kebakaran terjadi, masyarakat dapat segera menghubungi kami di nomor (0372-8281-100) agar petugas siaga kami segera berangkat ke lokasi kebakaran,” pungkasnya. (KA).