Sumbawa Barat – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat,Provinsi Nusa Tenggara Barat, H.W. Musyafirin menyampaikan sejumlah harapan penting saat mengikuti puncak peringatan hari buruh internasional, 1 Mei 2023.
Orang nomor satu bumi Pariri Lema Bariri ini menegaskan, Sumbawa Barat saat ini menjadi salah satu daerah baru pusat industri. Kehadiran smelter diharapkan bisa memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat KSB, terutama penyerapan tenaga kerja yang lebih luas.
"Kehadiran smelter akan memberikan dampak cukup besar, terutama menurunkan angka pengangguran di Sumbawa Barat melalui rekrutmen tenaga kerja" harapnya.
Bupati menyebut, saat ini proses rekrutmen tenaga kerja gelombang dua untuk pabrik smelter di Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat tengah berlangsung. Bupati mengingatkan, selama proses berlangsung mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Terutama pola rekrutmen satu pintu. Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi KSB, H. Muslimin menyampaikan bahwa saat ini sedang berlangsung pembangunan pabrik smelter di Kecamatan Maluk. Dalam proses ini, dibutuhkan setidaknya 1.200 orang tenaga kerja non skill maupun semi skill. Dari jumlah itu, 70 persen sampai 80 persen didominasi oleh tenaga kerja lokal Sumbawa Barat. Mereka ditempatkan ditiga perusahaan besar yang bertanggungjawab selama konstruksi smelter berlangsung.
Berdasarkan laporan tim terpadu, gelombang pertama sebanyak 245 orang sudah diperkerjakan pada perusahaan PT Pengembangan Industri Logam (PIL), PT. Krakatau Tirta Indonesia (KTI) dan PT. Japan Gas Company Indonesia (JGCI) bersama seluruh mitra bisnisnya.
Dari total 779 orang yang telah mengikuti proses wawancara pada gelombang pertama terdapat sisa 534 dan sekarang sedang berproses melakui gelombang ke dua.
"Kita mengupayakan proses ini akan selesai dilakukan di tahun ini,’’harapnya.
Dibukanya rekrutmen tenaga kerja pabrik smelter ini secara langsung memberikan dampak cukup besar bagi Kabupaten Sumbawa Barat. Ini bisa dilihat dari data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) KSB pada akhir tahun 2022 yang berada pada angka 4,56 persen atau turun 0,96 persen dari tahun 2021 yaitu sebesar 5,52 persen. (An/diskominfoksb)