Sumbawa Barat — Pagelaran adat seni budaya Sandeka Dilao’ atau dalam bahasa Indonesia sedekah di laut, merupakan tradisi masyarakat pesisir Desa Labuan Lalar, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB. Tradisi ini diharapkan mampu meningkatkan sektor pariwisata Sumbawa Barat dan NTB.
Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut Minggu (14/5/2023) lalu optimis, salah satu tradisi masyarakat pesisir di KSB ini mampu mendorong peningkatan sektor pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat.
‘’Ini bisa menjadi salah satu motor pendongkrak meningkatkan angka kunjungan wisatawan untuk sektor pariwisata KSB,’’ katanya.
Kegiatan seperti ini tidak hanya dilaksanakan sekali setahun. Bila perlu, gelaran budaya dan adat masyarakat pesisir Desa Labuan Lalar ini dilaksanakan sebulan sekali. ‘’Bukan hanya menarik wisatawan, tapi ini juga mendongkrak dan menumbuhkan UMKM masyarakat, khususnya di Labuan Lalar dan Sumbawa Barat,’’ katanya.
Menurutnya, penting bagi pemerintah untuk terus melaksanakan kegiatan seperti ini secara kontinyu. Meski tak sebesar seperti sekarang, kegiatan bulanan itu diharapkan mampu memberikan dampak bagi masyarakat sekitar.
‘’Kalau sebulan sekali ya tidak usah besar-besar seperti ini. Yang penting ada, dan itu bisa membantu perkembangan usaha kecil masyarakat setempat,’’ harapnya.
Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), sebagai perusahaan tambang tembaga dan emas yang beroperasi di Sumbawa Barat juga diminta mendukung kegiatan seperti ini. ‘’Dukungan Amman Mineral itu penting. Tadi saya lihat ada sampan yang dirakit, kedepan nanti Amman yang menyediakan sampan permanen,’’ harapnya.
Sandeka Dilao’ merupakan penggambaran rasa syukur masyarakat nelayan Labuan Lalar kepada yang kuasa. Proses inti dari kegiatan ini adalah melarungkan kepala kerbau ke laut dilakukan langsung masyarakat menggunakan perahu atau sampan khusus.
‘’Ini bagian dari adat budaya masyarakat kita. Untuk sektor wisata ini sangat menarik dan mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan,’’ ingatnya.
Moment perayaan sandeka dilao’ ini juga dimanfaatkan wabup Fud untuk menyampaikan sejumlah pesan dan harapan penting kepada masyarakat. Menurutnya, KSB saat ini sedang memasuki tahun politik, perbedaan warna dan pilihan jelang pemilu legislatif 2024 mendatang diakuinya sudah mulai terlihat saat ini.
‘’Berbeda itu hal biasa, tapi kita punya satu tujuan bagaimana membangun KSB. Untuk itu kondusifitas daerah harus tetap dijaga,’’ tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan KSB, H. Abdul Azis, mewakili gubernur NTB mengatakan, gelaran adat budaya masyarakat Labuan Lalar ini diakuinya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil. Ia mengaku, selama kegiatan ini berlangsung ada banyak produk UMKM masyarakat yang dipasarkan.
‘’Ke depan, kita bisa undang tamu-tamu dari luar KSB. Dengan demikian, UMKM kita bisa berkembang dan mendukung pengembangan sektor pariwisata,’’ katanya.
Senior Manager External PT Amman Mineral, Ahmad Salim menegaskan komitmen perusahaannya untuk mendukung pembangunan di Sumbawa Barat. Ia mengaku, Amman Mineral siap mendukung penuh pengembangan sektor pariwisata. ‘’Kami siap mendukung,’’ janjinya. (An/diskominfoksb)