Sumbawa Barat – Hilirisasi pertambangan dan integrasi industri turunan lainnya nasional dipastikan akan menguntungkan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kehadiran smelter, pabrik pemurnian yang akan mengolah konsentrat tembaga dan emas milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) akan menjadikan KSB sebagai poros baru perekonomian di NTB dan nasional.
‘’Hilirisasi dan integrasi industri merupakan tugas negara. Ini memberi nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi perekonomian dalam negeri tak hanya KSB dan NTB,’’ tegas Presiden RI, Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke pabrik smelter PT Amman Mineral Industri di Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Selasa lalu.
Kedatangan Presiden Jokowi ke KSB untuk melihat langsung progres pabrik smelter Amman Mineral Industri. Presiden tiba di Batu Hijau menggunakan heli kepresidenan dan disambut langsung Bupati Sumbawa Barat, H.W.Musyafirin, Dandim 1628/SB, Letkol Inf. Oktavian Englana dan Kapolres KSB, AKBP Yasmara Harahap.
Hilirisasi industri pertambangan merupakan amanat undang-undang Nomor 3 tahun 2020 tentang Mineral dan Batu Bara (Minerba). Undang-undang ini mewajibkan seluruh perusahaan tambang tembaga, nikel, bauksit, timah maupun tambang lain melakukan permurnian dalam negeri. UU membatasi perusahaan tambang menjual atau mengekspor barang mentah, mereka diwajibkan terlebih dahulu melakukan pemurnian dan pengolahan dalam negeri. Produk berupa barang jadi yang dihasilkan dalam negeri akan meningkatkan nilai ekspor Indonesia dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia. ‘’Nilai eksport kita meningkat dan terbukanya lapangan pekerjaan sebanyak-banyak bagi rakyat,’’ kata presiden.
Presiden menyebut, posisi perusahaan tambang ini tersebar diberbagai wilayah Indonesia. Tembaga berada di Sumbawa Barat dan Papua, nikel di Sulawesi sebagian di Maluku Utara, Bangka Belitung dan Bauksit di Kalimantan Barat dan di Riau. ‘’Ini kenapa perlu kita integrasikan bersama produk turunan lainnya, barang kecil seperti lithium baterai dan EV baterai maupun katoda tembaga yang dihasilkan itu bisa menjadi barang besar, yaitu mobil listrik,’’ urainya.
Presiden menegaskan, hilirasi dan integrasi industri adalah kesempatan Indonesia melompat dari negara berkembang menjadi negara maju. Kemampuan mengintegrasikan semua smelter, industri yang terpencar-pencar ada yang di barat, tengah dan timur Indonesia menjadi tugas negara. ‘’Tugas negara di situ, memastikan integrasi terjadi,’’ tegasnya.
Presiden sering kali menyampaikan tentang hilirisasi pertambangan dan integrasi industri di Indonesia. Hal seperti ini juga disampaikan presiden Jokowi say meninjau langsung pabril smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. ‘’Turunan-turunan dari hasil smelter itu kita integrasikan menjadi barang jadi. Seperti yang sering saya sampaikan litium batera, EV baterai sehingga mampu menghasilkan mobil listrik,’’ tambahnya.
Bupati Sumbawa Barat H.W.Musyafirin menyambut positif kunjungan presiden Joko Widodo di area konstruksi pabril smelter milik Amman Mineral. Kehadiran Presiden Jokowi katanya, sebagai bentuk keseriusan pemerintah pusat untuk melakukan hilirisasi dan integrasi industri, termasuk di Sumbawa Barat. ‘’Ini akan menjadikan KSB sebagai poros baru pertumbuhan ekonomi NTB dan Nasional,’’ katanya.
Progres smelter yang dibangun Amman Mineral Industri itu saat ini mencapai 51,63 persen. Saat beroperasi smelter ini akan mampu memproduksi sekitar 900 ribu ton konsentrat tembaga menjadi katoda tembaga dan barang turunan lainnya. Di lokasi, presiden juga melihat langsung proses konstruksi dan pondasi dan semuanya berjalan sesuai laporan yang disampaikan ke pemerintah. ‘’Presiden sendiri yang memantau kegiatan dan aktifitas pembangunan di lapangan,’’ katanya lagi.
Bupati mengaku, progres lapangan yang ditunjukkan pabrik smelter tembaga yang akan mengolah konsentrat tembaga dan emas di Dusun Otak Keris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk itu diyakini akan rampung tepat waktu. ‘’Pak presiden pun optimis, pabrik smelter ini rampung pertengahan tahun 2024 mendatang,’’ katanya.
Bupati yakin, smelter yang dibangun Amman Mineral Industri itu akan selesai tepat waktu. Bahkan jauh lebih cepat dibandingkan konstruksi smelter milik PT Freeport yang saat ini tengah dibangun di Gresik, Jawa Timur.
‘’Presiden sendiri sudah meminta direksi Amman Mineral menyelesaikan perencanaan dan konstruksi ini tepat waktu dan harus sudah tuntas pertengahan 2024,’’ katanya.
Menurut bupati, kedatangan RI 1 di kawasan industri strategis nasional itu tentunya akan memberikan pengaruh cukup besar terhadap kebijakan lebih lanjut yang mungkin saja akan diambil pemerintah pusat nantinya. ‘’Mungkin ini sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan di masa yang akan datang,’’ akunya.
Kunjungan ini tentunya menjadi bukti nyata bahwa pembangunan pabrik ini menjadi atensi khusus pemerintah pusat. Bukan khalayan semata sekaligus menjawab keraguan banyak pihak. ‘’Ini bukan lagi mimpi tapi akan segera nyata. Kita tidak sendiri, perjuangan menghadirkan smelter ini juga diawasi langsung presiden RI,’’ urainya.
Sebagai kabupaten penghasil konsentrat tembaga dan emas yang diproduksi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), sekaligus lokasi pemurnian melalui pabrik smelter, Pemda KSB termasuk yang paling getol membantu terealisasinya industri baru ini. Pemda KSB terlibat langsung membantu proses penyelesaian dan pembebasan lahan yang kini menjadi lokasi dibangunnya pabrik smelter. Kehadiran smelter menjadikan KSB kawasan industri strategis nasional.
Ke depan harapan masyarakat dan Pemda KSB kawasan industri ini ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pertambangan. Harapan itu cukup beralasan, mengingat kawasan industri yang diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 masuk dalam RPJMN 2020-2024 dan ini akan berakhir pada tahun 2024 mendatang. Tak hanya itu, pemerintah daerah saat ini juga sudah menyiapkan sekitar 850 hektare sampai 1.500 haktare lahan untuk kegiatan industri berkelanjutan.
‘’Kita memang minta ini berkelanjutan, salah satunya melalui penetapan sebagai KEK pertambangan. Ini sudah saya diskusikan bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia saat mendampingi presiden. Menteri investasi menjanjikan akan segera mengeluarkan turunan aturan lebih lanjut,’’ tambahnya. (diskominfoksb)