Sumbawa Barat — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB, Amar Nurmansyah kembali mengajak guru, tenaga pendidik dan kependidikan bersama-sama mencegah dan melawan peredaran narkoba di lingkungan sekolah.
Bahaya narkoba kata sekda saat ini sudah mulai menyasar dan mengancam anak-anak sekolah. ‘’Selain guru, peranan orang tua dan wali murid juga juga penting,’’ harapnya, Sabtu (10/6/2023).
Sekda menyebut, terjadi perubahan cukup jauh antara kondisi yang terjadi di tengah lingkungan pendidikan saat ini dibanding generasi sebelumnya.
‘’Senakal-nakalnya kita saat masih jadi siswa, paling bolos untuk pergi mandi ke sungai. Anak-anak kita sekarang sudah ada yang mengenal namanya narkoba. Ini harus kita cegah dan antisipasi,’’ harapnya.
Narkoba menurut sekda termasuk bahaya dengan katagori paling besar dan luar biasa merusak. Barang haram ini dikhawatirkan akan menghancurkan masa depan generasi penerus bangsa. ‘’Data BNN KSB, ada cukup banyak pelajar kita yang kemudian direhabilitasi karena ini,’’ sesalnya.
Dari kasus itu, menunjukkan jika bahaya narkoba ini sudah mulai masuk dan mengincar dunia pendidikan. Parahnya, mereka tak hanya sebagai pemakai, peredaran narkoba ini melibatkan anak sekolah. ‘’Mari jaga anak-anak kita ini. Mereka perlu perhatian ekstra agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif,’’ ingatnya.
Orang tua/wali murid juga berperan penting. Pengawasan ekstra, baik di rumah dan lingkungan masyarakat juga penting. ‘’Bukan hanya soal narkoba, penggunaan HP juga harus dibatasi dan diawasi,’’ harapnya.
Orang tua, lanjut dia, harus ekstra ketat mengawasi pergaulan anak. Baik di lingkungan sekitar maupun saat berada di luar bersama kelompok atau komunitas masyarakat lain. ‘’Banyak orang tua bangga kalau anaknya bisa bawa sepeda motor. Padahal, dari sisi usia mereka itu belum cukup,’’ ingatnya.
Kondisi sederhana seperti ini, jika dibiarkan tanpa ada kesadaran dan pengawasan dari orang tua, dikhawatirkan akan menimbulkan dampak yang cukup besar. ‘’Sekedar bisa mengendarai sepeda motor. Tapi begitu menemukan kondisi tertentu di jalanan, belum tentu bisa mengambil keputusan yang benar,’’ tegasnya lagi.
Tak hanya soal pentingnya pengawasan terhadap pergaulan anak dari berbagai ancaman bahaya, Sekda juga mengapresiasi berbagai upaya dan langkah yang sudah dilakukan guru maupun tenaga kependidikan selama ini. ‘’Kita apresiasi, kita harap 10 atau 20 tahun ke depan, anak-anak kita bisa menjadi orang berhasil, bisa jadi guru ataupun pemimpin KSB,’’ katanya lagi.
Selain itu, guru saat ini dituntut harus cepat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia pendidikan. ‘’Kalau dulu kurikulum 13, sekarang merdeka belajar, ini menuntut guru lebih adaptif dan cepat menyesuaikan diri. Tapi di KSB, berkat dorongan dari pemerintah, kita sudah bisa menyesuaikan diri,’’ tukasnya (An/DiskominfoKSB)