Sumbawa Barat -- Upaya Pemrov bersama 10 bupati/walikota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) berbuah manis.
Persoalan banjir yang dikeluhkan 10 kabupaten/kota direspons langsung Basuki Hadimuljono dengan mengirimkan berbagai barang pendukung utama untuk pembangunan fasilitas pencegah banjir.
"Kementerian PUPR melalui BWS Nusa Tenggara akan memberikan kita sekitar 2.000 kawat bronjong. Kawatnya sudah saya cek langsung dan diperkirakan akan sampai di KSB pekan ini," jelas Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin Senin (3/7/2023).
Bantuan yang diperoleh KSB ini diakuinya tidak lepas upaya lobi bersama antara Pemrov NTB bersama 10 bupati/wali kota beberapa waktu lalu di Jakarta.
"Tindak lanjut dari pertemuan saya bersama pak gubernur dan bupati/walikota di Kementerian PUPR," katanya lagi.
Bantuan berupa barang (kawat bronjong) ini nantinya akan disebar di berbagai titik atau wilayah yang dianggap rawan terjadinya banjir dan longsor. Beberapa titik yang dianggap krusial itu antara lain, Tamekan, Lalar Liang dan sebagian wilayah Tanakakan ke arah Desa Mura.
"Yang lainnya akan kita tangani melalui APBD murni maupun perubahan. Pembangunan ini untuk meminimalisir banjir dan longsor," urainya.
Daerah aliran sungai, termasuk di wilayah Lalar Liang diakuinya membutuhkan perhatian serius pemerintah. Ancaman banjir dan longsor saat ini menjadi persoalan yang dikeluhkan masyarakat.
‘’Untuk pemasangan kita tanggung. Ada kolaborasi disini, BWS menyiapkan barang kita untuk biaya pemasangan ini sudah siap,’’ tutupnya. (An).